Rabu, 04 November 2009

Rasa Persaudaraan

Sebenarnya sulit juga kalau kita bahas mengenai tentang rasa persaudaraan. Mungkin kebanyakan orang akan mengatakan bahwa rasa persaudaraan itu dinyatakan dengan seringnya bertemu dan berkomunikasi.

Tapi saya mengatakan rasa persaudaraan itu tidak hanya dinyatakan dengan seringnya bertemu dan berkomunikasi. Mengapa ?

Kalaupun kita sering bertemu dan berkomunikasi, tetapi hati kita tidak bisa berbagi dengan orang-orang yang kita anggap saudara. Berarti rasa persaudaraan seperti itu hanyalah rasa persaudaraan yang semu, agar terlihat oleh orang kebanyakan bahwa mereka bersaudara. Padahal di dalam hati mereka siapa yang tahu.

Terus terang saya pribadi pun termasuk orang yang jarang bertemu dengan saudara-saudara dan orang-orang yang saya anggap saudara. Tapi bukan berarti saya ingin menjauh dari mereka. Bagi saya pertemuan yang rutin bukanlah penentu bahwa hubungan persaudaraan kami baik. Terbukti di sekitar saya, banyak yang bersaudara atau menganggap bersaudara, sering bertemu, bersenda gurau. Tapi di belakang mereka saling menjelekkan. Bahkan kalau orang lain menjelekkan saudaranya, dia tidak membela.

Jadi bagi saya rasa persaudaraan yang betul-betul bersaudara bukanlah karena seringnya bertemu dan berkomunikasi. Tapi kesiapan hati ini untuk berbagi, dan merasakan suka dan duka saudara kita.

Apakah betul ?