Selasa, 30 November 2010

Keselamatan dan Keadilan

"Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa. (Mazmur 98;2)"


Tuhan ibarat jasa asuransi, menawarkan dengan janji keselamatan kepada manusia. Janji keselamatan tersebut ditawarkan secara adil. Namun manusia menganggap janji tersebut merupakan janji dalam mimpi yang secara logika susah dibuktikan. Karena tidak pernah ada manusia yang sudah mati memberitahukan apa yang terjadi di dunia kematian.

Susah memang untuk menyakinkan manusia bahwa janji Tuhan akan keselamatan dan keadilan yang abadi di sorga. Manusia harus melihat itu semua secara logika. Walaupun begitu kita patut mengucapkan puji syukur, bahwa masih ada manusia yang dalam kehidupannya berupaya sejalan dengan yang difirmankan Tuhan.

Ingatlah janji-Nya itu nyata.

Senin, 29 November 2010

Kodrat Manusia

"Yeremia 8:7 Bahkan burung ranggung di udara mengetahui musimnya, burung tekukur, burung layang-layang dan burung bangau berpegang pada waktu kembalinya, tetapi umat-Ku tidak mengetahui hukum TUHAN."


Manusia sudah melupakan kodratnya sebagai umat ciptaan Tuhan, dan menganggap semua kehidupan ini adalah sebuah teori yang bisa dipecahkan. Untuk memecahkan teori kehidupan, manusia selalu mengesampingkan bahwa Tuhan memberikan kesempatan kepada manusia untuk berpikir dan bertindak secara bijaksana, bukan untuk menyaingi bahkan mengalahkan atau meniadakan Tuhan.

Sudah saatnya kita kembali melihat siapa sebenarnya kita, dan mengapa kita diberikan kesempatan untuk menguasai kehidupan.

Senin, 22 November 2010

Kasih Setia Tuhan Untuk Kesabaran dan Ketabahan Kita

"Mazmur 100:5 Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun."


Kita selalu meminta segala sesuatunya pada Tuhan dalam doa. Bila doa itu tidak dikabulkan maka kita merasa bahwa Tuhan tidak mendengarkan doa tersebut. Dengan alasan itu kita berusaha lari dari Tuhan. Padahal Tuhan tidak pernah berusaha lari dari kita. Kita selalu diringi-Nya dengan memberikan nafas kehidupan agar kita sanggup melakukan aktifitas kita.

Begitu banyak dosa pelanggaran yang dilakukan manusia namun Tuhan selalu hadir dalam kehidupan kita. Seharusnya kita menyadari hal itu. Kita seharusnya tidak meminta banyak kepada Tuhan, seolah-olah Tuhan adalah pembantu kita.

Sudah saatnya kita berdoa untuk berterima kasih kepada Tuhan atas kasih setia-Nya kepada kita. Dan hanya meminta agar kita diberikan kekuatan iman agar kita bisa sabar dan tabah dalam menghadapi pergumulan hidup. Karena pergumulan yang kita hadapi memerlukan kesabaran dan ketabahan, untuk menghasilkan kehidupan yang lebih baik.

Manusia yang mau hidup lebih baik dari saat ini haruslah bekerja dengan keras bukan dengan hanya berdoa dan meminta kepada Tuhan. Karena tanpa kita minta, Tuhan dengan kasih setia akan memberikan kepada kita apa yang layak kita dapatkan. Semuanya itu perlu kesabaran dan ketabahan.

Jumat, 19 November 2010

Semua ada masanya

"Pengkhotbah 3:1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya."


Dalam kehidupan kita, manusia terkadang merasa apa yang dimilikinya saat ini adalah untuk seterusnya. Padahal semuanya itu akan berlalu bila kita tidak menjaganya dengan baik.
Saat ini bisa saja kita sehat, tapi pola makan yang tidak ada aturan akan membuat kita sakit.
Atau contoh lainnya, harta yang kita miliki saat ini bisa saja akan habis bila pemilik harta (suami, isteri dan anak) berhura-hura.
Orang yang tidak punya apa-apa bisa saja menjadi punya harta apabila bekerja dengan keras dan tekun.

Untuk itulah kita harus mawas diri dan berjaga-jaga. Berdoa kepada Tuhan dan mengucap puji syukur atas apa yang telah diberikan-Nya kepada kita. Karena Dia dengan baiknya setiap detik dalam hidup kita telah memberikan nafas kehidupan agar kita dapat bekerja dan menikmati dunia yang indah ini.

Senin, 15 November 2010

Sabar untuk memaafkan

"Amsal 19:11 Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran."


Sebagai bawahan saya seringkali berupaya untuk bersabar menghadapi tingkah polah para pimpinan saya. Tuhan sungguh baik pada saya. Dia memberikan tidak hanya nafas kehidupan pada saya. Tapi juga memberikan kekuatan iman agar saya sanggup menghadapi semua perbuatan mereka yang saya anggap menyakiti perasaan saya.
Saya berusaha agar profesionalitas dalam pekerjaan tidak saya campur adukkan dengan perasaan emosi pribadi. Tuhan sungguh baik.

Terima kasih Tuhan Yesusku.
Engkaulah yang memberkatiku.

Selasa, 09 November 2010

Kasih dan Kesabaran

Mazmur 145:8 TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.


Manusia sering menganggap kalau dengan berdoa maka akan terlepas dari segala macam penderitaan.
Manusia sering menganggap bahwa Tuhan tidak akan menghukum manusia yang berbuat dosa.
Janganlah kita manusia bermanja-manja, menganggap dengan berdoa maka jalan kehidupan kita akan langgeng tanpa cobaan. Sebagai umat yang taat kita harus diuji untuk mengukur sebatas mana ketaatan kita kepada Tuhan.
Tuhan adalah orang tua manusia yang pengasih dan penyayang. Karena kasih dan sayangnya, maka Tuhan menginginkan kita dapat semuanya masuk ke dalam sorga. Dia memberikan pelajaran kepada kita, dan dengan sabar Tuhan memberikan apa yang layak kita terima.
Cobaan yang kita hadapi bukanlah hukuman atas dosa kita. Hukuman atas dosa kita akan kita rasakan nanti di kehidupan setelah kematian.

Mari kita berbagi kasih dan sayang kepada sesama manusia, serta bersabar terhadap perbuatan-perbuatan orang lain yang tak menyenangkan kita.

Kamis, 04 November 2010

Persaudaraan Yang Tulus

"I Tesalonika 4:9 Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah."


Kita sudah sewajarnya mengasihi saudara kandung kita. Jangan hanya karena harta warisan, perbedaan kasih sayang yang diberikan orang tua, atau hal lainnya membuat kita bermusuhan dengan saudara kandung kita.
Apabila kita sudah mengasihi saudara kandung kita, tanpa pernah memikirkan apa kelebihan dan kekurangan saudara kita tersebut, maka kita layak mengangkat/menganggap orang lain sebagai saudara kita.
Karena dengan begitu kita akan menyatakan orang lain sebagai saudara tanpa ada alasan tertentu dibaliknya.